Saturday, January 1, 2011

Tidak Nyaman Bersama Istri

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kami sudah menikah selama tujuh tahun. Ada dua masalah utama dalam pernikahan kami. Pertama, sikap istri yang sering membuat ibu dan bapak saya menangis. Kedua, kami belum pernah berhubungan badan. Selama tiga tahun pertama, saya selalu mencoba untuk berhubungan badan, namun selalu gagal. Dia selalu kesakitan. Tahun keempat, saya kehilangan nafsu untuk menyentuhnya hingga sekarang. Kini, saya berniat menceraikannya karena rasa nyaman berumah tangga dengan dia sudah hilang. Tapi dia berjanji untuk mengubah dua masalah tersebut. Apakah bila saya lanjutkan ada kebahagiaan, mengingat saya sudah kehilangan perasaan nyaman terhadapnya? Mohon saran!

AF, Jakarta

***

Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

Sebelum memutuskan bercerai, kami ingin bertanya terlebih dahulu. Apakah rasa sakit istri Anda saat berhubungan badan itu —maaf, karena 'keperawanannya' atau penyakit? Jangan-jangan, istri Anda atau Anda sendiri tidak mengetahui bahwa untuk hubungan badan yang pertama kali itu pasti menimbulkan rasa sakit di pihak istri. Di sini diperlukan kesabaran dan pengertian kedua belah pihak. Suami tidak boleh memaksa, sedang istri harus menyiapkan diri untuk menerima hal tersebut.

Jika dugaan kami salah, mungkin saja istri Anda memang mengalami frigiditas seksual. Perlu diketahui, frigiditas di kalangan perempuan memiliki banyak sebab, di antaranya ada yang bersifat psikologis (timbul dari kesalahpahaman dan persepsi yang keliru), dan ini merupakan faktor yang terbanyak. Ada kalanya bersifat fisik atau organis akibat gangguan hormonal. Lagi-lagi pertanyaan kami, apakah Anda sudah berkonsultasike dokter?

Bagaimanapun juga hubungan suami istri itu harus dibangun dengan rasa saling mencintai, dan manifestasi cinta suami istri itu diwujudkan dalam bentuk hubungan badan. Inilah yang membedakan hubungan saling mencintai antara suami-istri dengan saling mencintai antara orangtua dengan anaknya, antara adik dengan kakaknya, atau dengan lainnya. Tidak bisa disangkal, hubungan badan antara suami-istri merupakan faktor yang amat penting untuk menguatkan ikatan cinta dan kasih sayang, Bila suami-istri dapat menjalankannya secara optimal, bisa jadi segala masalah yang besar, apalagi masalah kecil keseharian bisa ditutup dengan kepuasan hubungan tersebut.

Tujuh tahun bukanlah waktu yang pendek, dan Anda telah melaluinya dengan penuh kesabaran.

Jika saat ini, istri Anda berjanji untuk memperbaiki dirinya dan bersedia untuk memenuhi kebutuhan biologis Anda, kenapa justru Anda berniat untuk menceraikannya? Jangan mempermudah urusan cerai, karena sekalipun perceraian itu halal, tapi sungguh perbuatan itu sangat dibenci Allah Subhanahu wa Ta'ala (SWT).

Saran kami, jangan ceraikan istri Anda sebelum ada usaha apa pun dari Anda untuk memperbaiki rumah tangga yang suram ini. Nyalakan api cinta yang telah lama padam. Kami yakin, jika Anda sukses mendekap istri Anda dan menenggelamkannya dalam samudera cinta, sementara istri Anda dapat pula memetik gitar hatinya dengan penuh kemahiran, maka Anda berdua akan segera menikmati irama yang paling membuai. Kami yakin, Anda bisa melakukannya. Jika semua usaha, kiat, dan trik sudah Anda jalankan, tapi api cinta tetap padam, makajalan terakhir adalah bercerai. Ketika semua cara sudah Anda lakukan, semua jalan sudah Anda tempuh, tapi keadaan masih belum ideal, maka silakan mengambil jalan darurat, yaitu talak. Inilah jalan yang disediakan oleh Allah SWT ketika semua jalan telah tertutup. Mudah-mudahan Allah SWT membuka jalan terbaik bagi rumah tangga Anda.

Wallahu a'lam bishshawab.

***

Oleh: Ustadz Hamim Thohari
Majalah Hidayatullah Edisi Juni 2010

No comments:

Post a Comment